Keliling Planetku – Virus corona yang sedang mewabah saat ini menimbulkan cukup banyak ketakutan pada masyarakat Indonesia untuk liburan ke luar negeri.
Banyak terjadi pembatalan dan permintaan refund untuk paket tur dan tiket pesawat yang sudah dipesan sebelumnya.
Hal tersebut diungkapkan oleh Sekretaris Jenderal Astindo Pauline Suharno kala ditemui dalam acara media briefing Astindo Travel Fair 2020 di Hotel Santika Hayam Wuruk, Selasa (11/2/2020).
Menurut Pauline, 'badai' refund ini terjadi karena masyarakat yang terlampau takut terhadap virus corona. Agen Domino99
Padahal, adanya virus corona ini bukanlah sesuatu yang perlu ditakuti secara berlebihan. Selain itu, banyak beredarnya informasi bohong soal virus corona ini juga memicu adanya kesalahpahaman mengenai hal ini.
Hal tersebut diamini oleh DR dr Erlina Burhan, MSc Sp.P (K), dokter dari Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan Rumah Sakit Persahabatan.
Dalam kesempatan yang sama, dr. Erlina menjelaskan beberapa cara untuk bisa traveling secara aman dan nyaman di tengah virus corona ini.
1. Hindari Hoaks
Bersamaan dengan beredarnya wabah virus corona, tentu saja banyak juga hoaks atau berita bohong yang beredar soal hal tersebut. Kamu harus benar-benar selektif dalam menerima berita.
Pastikan lebih dulu apakah berita tersebut hoaks atau bukan.
“Ada yang bilang corona virus itu menular dari buah impor China, atau telepon merek China. Itu semua hoaks. Jadi harus pastikan dulu karena corona berasal dari hewan lalu menyebar ke manusia dan sekarang sudah bisa menyebar antar manusia,” ujar dr. Erlina.
Pastikan situs berita atau sumber berita tempat kamu mendapatkan informasi sudah kredibel atau bisa dipercaya. Sebaiknya juga lakukan riset tentang negara tujuan.
Pastikan negara tujuanmu itu aman untuk dikunjungi.
2. Gunakan masker
Selanjutnya adalah menggunakan masker. Di mana pun kamu berada, sebaiknya gunakan masker untuk melindungi dirimu sendiri dan orang lain.
Bukan hanya virus corona saja, juga ketika kamu sedang sakit flu biasa atau batuk untuk mencegah penularan ke orang lain.
"Virus corona menginfeksi saluran napas. Jadi bisa menular lewat droplet (tetesan) ludah manusia yang keluar ketika bicara, bersin, atau batuk. Sebaiknya pakai masker kemana pun karena masker bagian dalamnya menyerap air, bisa menyerap droplet yang keluar," jelas dr. Erlina.
Sebaiknya juga gunakan masker bedah atau surgical mask dan masker N95 dengan filter. Masker tersebut dinilai paling efektif melindungi manusia.
Bagian luar yang berwarna hijau pada masker bedah bersifat tahan air, membuat droplet penyakit yang tidak sengaja menempel pada masker tidak akan terhirup oleh manusia.
Menggunakan masker pada saat berada di keramaian juga sangat disarankan. Apalagi saat di bandara, stasiun, atau tempat wisata yang memang jadi pusat berkumpulnya manusia. Kamu tidak tahu siapa di antara mereka yang sedang sakit atau sehat.
3. Cuci Tangan
Selain lewat droplet, virus corona juga bisa menular lewat kontak personal. Sentuhan tangan antar manusia atau menyentuh benda atau permukaan yang terdapat virus corona di sana lalu tangan tersebut menyentuh hidung, mulut, atau mata bisa jadi penularan.
Untuk mencegahnya, kamu hanya perlu melakukan cuci tangan rutin. Cuci tangan disebut dr. Erlina sebagai kunci pencegahan penyebaran corona.
Jangan lupa untuk membawa cairan pembersih tangan serba guna setiap bepergian. Gunakan sebelum makan, menyentuh area wajah, serta setelah menyentuh benda asing.
4. Wisata Kuliner, Perhatikan Kebersihan dan Kematangan Makanan
Virus corona bisa mati jika dipanaskan sampai suhu 56 derajat celsius selama 30 menit. Menurut dr. Erlina, proses pemasakan yang sesuai bisa sangat membantu menghilangkan potensi penularan virus corona dari makanan.
"Jika makan daging usahakan dimasak sampai matang. Steak misalnya, yang biasa suka medium rare, sekarang mintanya well done saja biar aman," ujar dr. Erlina.
Hal tersebut harus kamu perhatikan benar saat berlibur ke luar negeri khususnya daerah-daerah yang suka menyajikan makanan ekstrem seperti Thailand dan Vietnam.
No comments:
Post a Comment